Sejarah dapat tertulis dalam ribuan alenia
Tapi begitu sulitnya merunut kata bahagia
Meski aksara pertama dimulai ketika belia
Adakah salah dalam pilih penghubung media
Penyambung antara gerak pena dan isi hati
Atau tak tepat dalam sekat hidup tuk dicermati
Hingga terlewat serat tipis namun manis arti
Hanya lihai mengecap pahit tuk penuh mengerti
Lalu, disudut mana menggali ruang kegelapan
Tempat bagi nyanyian syukur habis dibinasakan
Mengeras nurani dalam lingkup ketidakpuasan
Mudahnya ingkar atas wujud yang tak diharapkan
Sering kali anugrah turun dengan ukiran berbeda
Sempurna lengkung dan lekuknya kadang tertunda
Semakin jelas justru setelah derasnya uji melanda
Tak di rasa saat sisi diri menampik Kasih-Nya tiada
Tawa dan tangis hanya perihal apakah cukup pandai
Menuntun hati mendaki bukit kehudupan nan landai
Tegap membusung dipuncakmya kelak akan sampai
Atau tergelincir ke dasar kelam penyesalan mengurai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar