Kamis, 02 Juni 2011

Pagi yang pucat

By: Ain Saga

Cukup satu alinea saja
pucat..
Pagi
menguak misteri
mengapa terjadi
mimpi buruk penuh elegi
menaburkan selaksa getir
ketakutan
banjir peluh
kuberenang mencari hatiku
memahat tenang dan berdoa ditiap dinding bergema
apakah ini aneh??
Mencekam.
Cuma itu yang kutahu.
Pagi lalu mati seoiring nyala matari menghunus cahaya
ke balik retina..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...