By: Ain Saga
Diantara kepingan luka
yang kini berasap nyeri
berudara hitam merobek
seguris angan
kumenapak namamu
dengan rasaku
dengan hela nafas sayang
yang telah koyak disapu waktu
tanpa pernah berikan kesempatan
bagiku melukis sebuah bintang
dijantung malam
saat malam bergayut sepi
hening pun jadi saksi
mata hati kita saling bicara
walau banyak gurat luka meredam tawa
semaikan semua diatas bahuku
yang selalu berat untuk perpisahan
antara jalan yang tertangisi
tumpukan resah
gelisah
dan juga kenangan maya
menghakimi hatiku
sepercik demi sepercik
hingga jadi lautan keluh
bercampur derai rindu
yang tak pernah sempat kukatakan
disetiap musim kau ada
disitu.tak tahu kenapa.
Kini kau pun menangis
dalam labuhan kosong
karena sampanku telah lepas menempuh panjang perjalanan
berbekal kesedihan
diatas kegetiran
ucapanmu buahkan tangis di segenap bayanganku..
yang kini berasap nyeri
berudara hitam merobek
seguris angan
kumenapak namamu
dengan rasaku
dengan hela nafas sayang
yang telah koyak disapu waktu
tanpa pernah berikan kesempatan
bagiku melukis sebuah bintang
dijantung malam
saat malam bergayut sepi
hening pun jadi saksi
mata hati kita saling bicara
walau banyak gurat luka meredam tawa
semaikan semua diatas bahuku
yang selalu berat untuk perpisahan
antara jalan yang tertangisi
tumpukan resah
gelisah
dan juga kenangan maya
menghakimi hatiku
sepercik demi sepercik
hingga jadi lautan keluh
bercampur derai rindu
yang tak pernah sempat kukatakan
disetiap musim kau ada
disitu.tak tahu kenapa.
Kini kau pun menangis
dalam labuhan kosong
karena sampanku telah lepas menempuh panjang perjalanan
berbekal kesedihan
diatas kegetiran
ucapanmu buahkan tangis di segenap bayanganku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar