By: Ain Saga
Akhirnya kau berkata juga
sepi..katamu kepada pohon yang diam mematung
menghitung daunnya yang gugur
gemericik letih
kuninabobokan di sandar kursi tua
langit tampak tenang
payungi hawa malam
dendangkan butir kenangan
dalam laju darahku memetik sekuntum rindu
di benak yang senyap
tiada sapamu kukulum jadi mutiara
hanya tanda tanya
kau hadiahkan saat hati hati
kubertanya
apakah cubitan aksaraku
menyentuh beku egomu
semoga putih mu kembali beningkan segara waktu
yang pernah tercemar pisau luka
dijantungku yang perasa.
Sadarlah..
Sekali saja
bukankah kau raja dan aku sahaya
namun aku dan hatiku
adalah milikku sendiri
tak bisa kau beli
meski dengan airmatamu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar