By: Ain Saga
Ku peluk lukamu
saat habis airmata
membunuh tawa
kudekap hangat cintamu
saat tangan lemahmu
terulur padaku
kukubur ambisiku
demi namamu tak lagi beku
kupatahkan benci
bila telaga akan kembali bening dan suci
lalu kusihir waktu
jadi pelangi di hatimu
kusulap mawar
jadi selimut malammu
kubersihkan selaksa debu
yang biasa kau hirup
di detak jalanmu
kumandikan kau dengan cahayaku
agar terus bersinar
hati dan pikiranmu
namun pintu hatimu kini tak lagi
seperti dulu
kau menjauh dan berlalu
seperti kau lupakan matahari pagi
saat malam datang memberi tenang
atau kau lupakan sepi malam
saat matahari riang membayang
langit akan tetap biru kawan
apapun jejakmu
biar kuangkat setinggi bahu topiku
takkan berarti itu
hanya yang perlu kau tahu
takkan sempurna kau berlabuh
bila hatimu hati batu
beku yang melumurkan cintaku
senyumku
dan sejuta cemburu kalbu
maaf kawan..
Aku bukan sahayamu
bukan peri cintamu
aku juga bukan surga firdausmu
tapi mengapa kau mencuri waktuku
setelah itu dapat terbahak senang
dimanakah nuranimu??
Atau begitukah warnamu
melukai warnaku???
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar