By: Ain Saga
Sampai saat ku dapat mengeja namamu
senyum bundaku memagari
tatap mataku untukmu
cerita tak jadi kesan indah
saat semua serba birokrasi
lelaki itu kata pahlawan untuk hatiku
karena kata itu adalah pengobat rindu
mata air tawa yang kerap mengalir
ke taman bunga di hatiku
tak pernah ku ingin usik duniamu yang jumawa
atau langitmu yang perkasa
egomu yang casanova
namun airmataku
justru telah melumpuhkan makna itu
aku merindumu bunga
tujuhbelas kali kau ungkap itu
tak ingin kah kau tahu satu hal saja
ku ingin melihatmu tak berkawan asap
sehari saja..
Andai kau mengerti
kecemasanku tentang itu adalah jarum di tiap nyeri pedihmu
saat kau pergi jauh
dan kurasa kau tak kan kembali
lelaki
kata yang kini kusenyumi sederhana
tak beda dan tak sama
bukan soal katanya
namun pengerjanya
yang kutanya
apakah kau sungguh dengan
cita cintamu?
Sebab cinta terlalu banyak duka
harapku kau terbiasa
meski tak punya tabungan airmata.
Seperti wanita.
Minggu, 05 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar