Minggu, 05 Juni 2011

Lelaki dimataku

By: Ain Saga

Sampai saat ku dapat mengeja namamu
senyum bundaku memagari
tatap mataku untukmu
cerita tak jadi kesan indah
saat semua serba birokrasi

lelaki itu kata pahlawan untuk hatiku
karena kata itu adalah pengobat rindu
mata air tawa yang kerap mengalir
ke taman bunga di hatiku

tak pernah ku ingin usik duniamu yang jumawa
atau langitmu yang perkasa
egomu yang casanova
namun airmataku
justru telah melumpuhkan makna itu

aku merindumu bunga
tujuhbelas kali kau ungkap itu
tak ingin kah kau tahu satu hal saja
ku ingin melihatmu tak berkawan asap
sehari saja..
Andai kau mengerti
kecemasanku tentang itu adalah jarum di tiap nyeri pedihmu
saat kau pergi jauh
dan kurasa kau tak kan kembali

lelaki
kata yang kini kusenyumi sederhana
tak beda dan tak sama
bukan soal katanya
namun pengerjanya
yang kutanya
apakah kau sungguh dengan
cita cintamu?
Sebab cinta terlalu banyak duka
harapku kau terbiasa
meski tak punya tabungan airmata.
Seperti wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...