Rabu, 29 Juni 2011

Membaca senjaku

Telah kulihat senja ini
tak lagi terasa ronanya
mendung selalu bergayut dimata
cakrawala
seperti ingin membagikan isyarat
hening meraja
selimuti kota
batas antara pagi dan gulita
kunikmati detik demi detik
sepi ke sepi

seperti bunga mawarku
yang tepekur
jatuh terinjak bayu
kumelangkah gontai
basuh lelahku diantara pudarnya
senja

tak ingin kusudahi airmata pilu ini
di lembah kelam
yang menjuntai
menguliti kegigihanku
hadapi misteri hati

kau buyarkan rangkai cerita
patah jadi dua
berkeping didinding luka
merebak erat warnai nada

nada sumbang cinta kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...