Tak perlu diantar pada musim semi
Agar semerbak bunga itu mengharumi
Cukup tertanam di sebagian kecil bumi
kedalam pikiran aromanya menyelami
Ketika tiba saat mekar bagi kuncup melati
Wanginya tersemat hingga ke dasar hati
Melekat disepanjang waktu yang terlewati
Selayaknya pula keteguhan dalam menanti
Walau akui terkadang tangkainya jadi ringkih
Dan semburat bersih warnanya terambil alih
Berharap kesetiaan kan sekuat goresan putih
Namun tak bisa ingkari letih tak jua merepih
Maka sebelum seluruh kelopaknya layu
Kemudian jatuh satu per satu di iring bayu
Hadirlah sejenak hentikan nada mendayu
Kemudian mengangkat sluruh selubung sayu
Disini, hanya pernah dinyanyikan melodi sendu
Semakin pilu bersama sahutan tangis tersedu
Angin itu tak merhembus, kecuali di tiup rindu
Hanya diam dalam kesepian tak mampu mengadu
Kuncup yang tersisa pun enggan untuk terbuka
Sebab dunianya serasa begitu penuh dengan luka
Tetapi wangi udara merayu tuk berbaik sangka
Bahwa memilih hidup, bukanlah kesia-siaan belaka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar