Saat semburat senja mulai kujumpa
langit kan berkirim rindu purba
ia datang mengetuk hati pemaluku
meneriakkan simbol titisan sayang
dan kuterpaku menatap bintang
yang bersinar indah
hiasi cakrawalamu
kuberdoa dalam tidur malamku
adakah engkau kencana pangeran kusumaku
hati yang menawan hatiku
yang takkan kusesali tiao tetasan rasa
dikelopak jiwa melagu rasa
aku menunggu biru senja
meski kabut turun getarkan
serabut cinta
seakan semua sirna
dibatas kesabaranmu
memeluk asa dan tak bosan
menyanjungnya setiap hembusan nafas lahirmu
kau berdetak di musafir tanpa jeda
menarikan lagu kidung biru senja
di jendela penuh harum bunga
kau ada cerahkan simphoni kata
mengubah roda maya
menjadi lukisan warisan cinta
oh..indahnya..memabukkan jiwa.
Kamis, 21 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar