Sabtu, 02 Juli 2011

Goresan Pena Insan Al Amin

temali jalan tengah yang tidak pernah bermegah
tetapi rasa untuk tidak puas selalu berlalu lalang
batuan keras yang menambah beban rasa di hidupku
tautan perjalanan kelam yang kini harus ku mulai lagi
untuk mereka yang dibuai oleh jemari cantik dirimu
dan yang kau dan mereka yakini obat penawar derita
tolak walau itu bisa merasukiku
menjadikan iman setitik dan menjual hidup
aku tak mau menjadi listrik yang dijamah protokoler
atau setenggak madu racun yang disewa para lintah
untuk mereka yang dipeluk mesra dirimu ketika tidur
dan yang kau dan mereka ikuti sebagai imam keluarga=================================================

bumi yang datar
bulat ketika dilihat dari orbit
biru memberi inspirasi untuk tetap tenang
hijau mendambakan pertumbuhan tiap waktu
susah senang urusan masing masing
terlalu kacau kalau malam harus mengulang malam
ada terbit matahari
ada tenggelam kehangatan
ada puncak kedewasaan
ada perintah kehidupan
satu demi satu manusia pergi
menyatu kembali dengan tanah
kesalahan yang selayaknya termaafkan, wajar
hidup adalah mencari bekal untuk mati
===============================


mulai melihat ke diri sendiri
modal yang telah Tuhan beri
keluarga, sahabat dan sejuta cinta
yang sebenarnya kuinginkan
hal yang sebenarnya ku dambakan
sesederhana kertas
sebening mata air pegunungan
menyembah dan bermakna
================================

dimana ada jangkrik disana ada sepatu
dan terompet
bersenandung lagu tentang cinta, dan kebangkitan cinta
tentang bumi yang dingin ketika cinta mendingin
menjadi batu bara dingin
pesona energi klimaks yang tertahan oh,,
menunggu kebangkitan
suara hati terindah yang engkau miliki
==================================

janjiku dan janji kita
candamu dan canda kita
senyummu dan senyum kita
=================================

matahari jazirah menyengat indah
menoreh bekas ingatan sejuk
tentang pertempuran, keyakinan, persaudaraan abadi
kulewati lagi jalan mimpi
nikmat cucuran air sisa yang terbagi rata
senandung di masing masing hati
beresonansi
tanpa pucat=====================================

hiruk pikuk pekak
teriak gemerlap hujam
dan badai kebersaksian
alir genang
senandung hati
kerinduan================================

tersungkur ia dalam harum
dalam gagah penuh kebaikan
singa dari padang pasir
mendulang berlian
kesejukan
terkasihi
rasa yang begitu damai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...