Setetes embun bergulir lembut di daun melatiku
seakan ingin mengabarkan
pagi telah kembali
bersama kidung lembut syurgawi
diatas tanah bumi
menyentuh nafas yang masih terayun
merenda mimpi..
Sejenak darah mengalir sentuh lamunan
seperti detak hati tak sabar saling bergenggaman
mencari arti bahagia selamanya
seakan hilang sirna
terbawa arus kecemasan
ataupun kehampaan
kidung syurgawi terus berlari temani mimpi mimpi
semaikan damai pelangi.di jiwa
yang sempurna dicinta..
Subhanallah...
Ku dapat menghirup nafas pagi.:)
Kamis, 21 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar