Kamis, 21 Juli 2011

Menjahit Luka

Mari kulihat lukamu
adakah merahkan seluruh
tabungan maafmu?
Atau birukan samudera sabarmu
hijaukan masalalu
hitamkan asa yang terpuruk dimangsa rayap semalam suntuk

aku duduk disisimu
mencoba menjahit lukamu
dengan sentuhan embun dini hari
dan kasih sayang tunas yang pasti

kututup pedihmu
dengan cahaya kalam suci
biar saja darah beku di hatimu
mencair malu malu
tak perlu amputasi waktu
cukup instropeksi baju
kan kujahit luka sembilu
dirinai pedihmu

aku ingin dapat mendengar tawa
mataharimu
menyentuh lembut gendang telingaku
sudah itu terserah kamu.
Tapi pesanku..
Janganlah terluka lagi
jarum jahitku telah kupatri di kalbu
hanya untuk cinta yang layu
kan kusematkan jadi rindu
bukan cuma sebatas tahu
atau sebungkah rasa mengaduh
saat kau luka dan terjatuh.
Tapi karena jarum jahitnya
telah ku celup warna cinta
pengobat luka dan setia.
Coba saja..
Gores saja..
Tak apa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...