Sabtu, 02 Juli 2011

Mari Mengunci Luka

Binar matahari pagi ini
kurasa cukup sebagai sarapan saraf saraf sayapmu
yang letih dan nanar hadapi waktu

saat cinta mengadukan perihal luka
beritakan tentang semua yang membias airmata

saat binar mawar merahku
menyapamu sepenuh rindu
lihatlah ayunannya
sentuh harum wanginya
sematkan dilapang jiwa
bagikan pada bejana hati

takkan pernah ada bahagia
yang abadi kawan
karena kita bukan di syurga
kita bukan pula ditaman indraloka
kita bukan menyanyi diatas lagu setia
kita tidak pernah bisa sama
karena cinta itu memang beda
cinta itu hanya segenggam nada
retasan rasa
yang menyentuh ruang imaji dan empati terindahmu
lalu kau lukiskan dalam lubukmu yang biru

ah,terlalu banyak definisi luka itu
tak dapat kuurai satu persatu
hanya saja yang ingin kusematkan kejantung jinggamu
jangan pernah merasa sendiri
saat cintamu pergi

karena sungguh semesta alam ini
akan kehilangan senyuman mataharimu
mari kita saling eratkan pintu.
Hati kita selamanya.
Untuk mengunci luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...