Binar matahari pagi ini
kurasa cukup sebagai sarapan saraf saraf sayapmu
yang letih dan nanar hadapi waktu
saat cinta mengadukan perihal luka
beritakan tentang semua yang membias airmata
saat binar mawar merahku
menyapamu sepenuh rindu
lihatlah ayunannya
sentuh harum wanginya
sematkan dilapang jiwa
bagikan pada bejana hati
takkan pernah ada bahagia
yang abadi kawan
karena kita bukan di syurga
kita bukan pula ditaman indraloka
kita bukan menyanyi diatas lagu setia
kita tidak pernah bisa sama
karena cinta itu memang beda
cinta itu hanya segenggam nada
retasan rasa
yang menyentuh ruang imaji dan empati terindahmu
lalu kau lukiskan dalam lubukmu yang biru
ah,terlalu banyak definisi luka itu
tak dapat kuurai satu persatu
hanya saja yang ingin kusematkan kejantung jinggamu
jangan pernah merasa sendiri
saat cintamu pergi
karena sungguh semesta alam ini
akan kehilangan senyuman mataharimu
mari kita saling eratkan pintu.
Hati kita selamanya.
Untuk mengunci luka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar