Minggu, 24 Juli 2011

Semburat malam kelam

Dalam bayang bulan
langit biru yang tenang
semilir angin merebak diam
nyaris tanpa tawa

kulepaskan gundah penat
seharian ku bekerja
mengayuh nafas dengan akal pikiranku
membumbui menu peristiwa dengan aneka rasa
mungkin tak selalu tampak serasi
seirama
namun pastikan ia berada dalam bejana jujur dan tulus
cuma itu bekalmu meniti pelangi
beraneka warna namun tetap pandai merangkai kata..

Tak perlu lagi sedu sedan itu
itu hanya ilusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...