Senin, 25 Juli 2011

Sketsa sukabumi

Terlalu banyak cerita
yang melaburi jiwa
saat ku jabat erat tanganmu

langit yang kerap berawan kabut
daun daun menyapa dengan liukkan dan senyuman
aha..itu karena angin mencubit wanginya
jadilah ia bergoyang dan tertawa

sketsa pagi di sukabumi
merambah imajiku
melarutkan rangkai tanya yang perdu

akankah kujejakkan kaki lagi kesana?
Menikmati sajian khas penuh
berjuta rasa
baksonya..
Kembang goyangnya
ketupat berkulit merah
sampai martabak telor dan pesona sungai menyusur
sampai hilir
tanpa riak namun cukup jumawa tenggelamkan siapapun
yang tak cakap berenang

dan aku larut dalam udara siangnya
udara malamnya
menatap bintang jelita dilangit bercahaya
sambil menyalakan api unggun
tempat didamparkannya jagung jagung muda dalam bara bambu,

sungguh suasana libur yang menyenangkan..
Sama senangnya dengan bertemu
si kucing kembang asem
yang ekornya membuat mataku jatuh cinta
tubuhnya besar bagai macan loreng
tapi aneh ia suka sayuran termasuk
sekerat jagung bakar

lucunya alam buatku bahagia
rasakan nafas pedesaan
sketsakan dentum ketakjuban
alam sukabumi jawa barat
tempat kulabuhkan setangkup senyum dan impian.
Dalam cawan keindahan dan
kebesaran sang maha CInta.
Allah swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...