Shubuh purna
di lereng waktu gulita
sepi berjalan perlahan
menorehkan kidung doa kesucian
kubasuh mimpi perlahan
berharap terang kan datang
bersemi menganyam cinta
dari hati para pahlawan
lihatlah langit pagi
merona saga indah berseri
begitu tenang sambut matahari
yang mungkin terhalang
si awan putih
tak gunalah bermuram hati
mari bergegas mandi
langit pagi yang dingin
akan membias sunrise di ufuk timur
seakan semesta berderap bersama
kasihi alam nirmala
lekuk pendar khatulistiwa
menyemai bibit kasih dari taman
inderaloka
Jakarta,120911
Ain Saga
Selasa, 13 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar