Di pelataran senja
kunikmati hembus angin sepoi sepoi
ia memainkan ujung rambut hitamku
berteman udara lembut membelai
jiwa
sepanjang jalan setapak
kulalui tapak kecil,licin dan berair
padahal kemarau masih mengikat musim
tak ayal senja pun perlahan mulai bergulir
meremang di kecupan malam
menyinggahi segala teka teki
kehidupan
terakhir luruh menyemai kedamaian
di putaran warna hari.
Begitu penuh pengertian.
Memudar memberi jalan
pagi tuk menyapa binar.
Jakarta, 110911
Ain Saga
Selasa, 13 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar