Sabtu, 17 September 2011

Mawar luka

Biarkan larikku ternoda
oleh sayatan pisaumu
tetap kukecup sebisa kurasa
dan kubalut dengan pelangi senja

katamu mawar
bukanlah ikatan kata cinta
sekedar bualan belaka
bunga
jingga
pink
coklat
semua yang melankolik
kau terjemah mudah
murah
picis
tak berjiwa
resapkan rasa
indahkan rima
dari geletar maya

Tak! Katamu.

Namun semua ternyata warna
rahasia indah yang kupunya
tertambat ia dibelantara cinta
dan menggugah segara rasa

entah angin apa
dan degup apa
kau berkata
semua nada bak kilat murka
ataukah kau terluka
tergilas aku yang pemula?
Padahal langit pun tetap sama
kau atau siapa
tak ada yang sempurna

Tak! Kataku.

Meski kini
ku takkan peduli
bila kusebut
semacam diksi mawar luka
akankah bisa
semua jadi luka?

Biar saja kusapih kata
nikmati jeroan dada
kau atau dia
mungkin harus bertapa
dalam cahaya
hingga terang lahirmu
mengusap sesuap luka
yang kau bawa
di kaki senja
senja yang hitamkan warna.
Warna tinta yang kupunya
amboooyyyy

Salahkah bila.


Jakarta, 160911
AIN SAGA

1 komentar:

  1. Hmm,, sedap diksi :)

    kunjungi juga yah :

    wongbete.blogspot.com

    :)
    :)

    BalasHapus

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...