Sejak pembuka bulan merekah
Menyambut gerbang suci terbelah
Maka perjalanan bagi diri berbenah
Dimulai pada awal menapak langkah
Ditiap jengkalnya tertanam berkah
Berulang kali dihujani tetes anugrah
Mengecap nikmat tiada terbantah
Hingga dahaga jiwa tawarlah sudah
Telah didamaikan hati yang susah
Menahan hasrat dari segala amarah
Sekalipun wajah kadang dihias merah
Sejenak nafas dihela kesabaran tertumpah
Kini tiba saat menyempurnakan fitrah
Menyambung silaturahim andai terpecah
Menata lagi prasangka yang tak terarah
Susun kembali segenap laku dari salah
Harapkan beribu maaf kan tercurah
Dari hati yang pernah terluka oleh ulah
Yang sering tersayat kebodohan tingkah
Pun tersakiti oleh tajam lisan bila terluah
Hingga berujung pada kokohnya ukhuwah
Menguatkan tautan senyum agar tak melemah
Saling menepuk bahu agar tiada iman tergoyah
Masuki hari nan fitri dengan sinar surya lebih cerah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar