Senin, 19 September 2011

Sejuta Penyesalan yang Terlambat

Telah kutitipkan asa pada layang-layang
Berharap sampai, saat terlepas dari benang
Meski memahami tanpa arah jua ia terbang
Mungkin terhenti disatu pohon tinggi menjulang

Sebentuk hati jatuh tersesat dalam pencarian
Setelah makin jenuh di sekat penantian
Tak kunjung tiba pembawa harap kepastian
Yang menjunjung rasa darimu sebagai jawaban


Ingin terus berjalan namun kaki ini gemetar
Tak sanggup, mendamba tempat bersandar
Akhiri letih ini meski tak bisa temukan sangkar
Tempat ku memulai melepas pemberat gusar


Kutemukan jalan pulang pada permulaan berawal
Tapi peraduan ini ternyata bukan rumah tinggal
Teramat lengang dari cinta hanya dipenuhi aral
Kosong pun purna hingga sepi tak tersangkal


Senandungmu melagukan pinta tuk menanti
Namun tiada nyata atas janji yang kau tepati
Menjadi sumbang melodi yang biasa kunikmati
Bukan berbuah kasih, tetapi sedih kudapati


Tak lagi kuhiraukan kenangan yang melintas
Biarkan kini seluruh kekang jiwa terlepas
Agar kembali kepak sayap melayang bebas
Campakkan kebekuan, sekali lagi bernafas


Lalu damai kurasa ketika kidungnya melantun syahdu
Dia membawakan bait-bait cinta dengan lebih merdu
Lembut menghapus bersih sketsa hitam hati sedu
Lambat laun menerbitkan mentari diseraut wajah rudu


Setitik demi setitik lukaku menutup terbalut
Layaknya bentang luas langit biru tanpa kabut
Tersisih pula kepingan kalbu dari nuansa kalut
Pelita terbingkis kemilau terindah pun kusambut

Namun, setenang tarian badai kini kau kembali hadir
Salahkan kehampaan yang kau beri sebagai takdir
Seolah selimut senyapku sepanjang malam hanya tabir
Yang dapat kau buka disetiap keraguanmu berakhir

Jangan lagi bertanya tentang sisa hati yang tersemat
Diantara puing-puing kisah terbuang tak terawat
Direlung hidupnya saja saat ini seluruh rasaku tertambat
Pergilah bersama sejuta penyesalan yang kini terlambat

1 komentar:

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...