Senin, 24 Oktober 2011

Dalam Diam

Disinilah kubangun sepasang istana pasir
Berdiri meninggi dari sebutir demi sebutir
Agar sempurna menyatu dengan getir
Berdampingan senantiasa disatu pesisir


Biarlah ombak menyapa hingga bibir pantai
Berharap tak tersentuh dibawah bakau menjuntai
Tapi perlahan dindingnya pun kan tetap terurai
Sebab angin terpanggil pula tuk dapat membelai


Hilang singgasanaku yang tak terlalu tinggi
Namun aku tak sedikitpun merasa telah merugi
Sebab rasa yang memahkotai hati lama pergi
Mengarungi lautan lepas mencari tempat berbagi


Mencoba temui dirimu yang ada di seberang pulau
Setelah sekian lama terbuai harum yang memukau
Yang diterbangkan bayu lalu menjelmalah engkau
Sebagai cinta yang menawan jiwaku dalam galau


Tanyalah mengapa kubuat mereka berpasangan
Tak ada alasan kecuali temaniku lewati kesepian
Atau mungkin masih tersembunyi sebuah keinginan
Andai kau sudi jadikan pantaiku sebagai persinggahan


Teramat jauh daratan milikmu tuk bisa kudekati
Sekalipun sampai, apakah yang kan tersisa nanti
Tak satupun dapat kuberi kecuali sekeping hati
Tak berharga, tuk disimpan pun tak kan berarti


Cukuplah aku terima menjadi bayangan dititik semu
Yang segera memudar setelah gemintang saling bertemu
Sesekali kembali dan menyusun istana pasir itu untukmu
Dalam diam memperjelas sketsa keindahanmu tanpa jemu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...