Jumat, 14 Oktober 2011

Getar cinta berjuta cerita part 1-7

Part 1

 Selalu indah jatuh cinta
namun tak seindah cerita di dalamnya
getar cinta penuh luka
petaka tangis penuh lorong duka

semburat tawamu
bagaikan lantunan bidadari syurga
lembut dan manja
kerap hadirkan rindu nan purba
jadi riuh di ambang senja

apakah ia sungguh mencintaiku?
Ada nada luka menganga bersama
titis sepi.
Luka cinta takkan pernah bisa tersembuhkan
selain oleh cinta dan keikhlasan
itulah yang coba kudawamkan.
Diatas getir kesunyian
cinta yang kurasa sebelah tangan

aku berlalu tanpa nada.tanpa irama
semua hening
digulung kenangan merah jambu.
Dan itupun mungkin hanya ada dalam rasaku.
Tidak dalam dirinya.

Langit tiba tiba terasa menertawakan.
Aku diam dan mencoba bersabar.
Bertahan.meski perih kugenggam bara.
Entah sampai kapan kan bisa kusudahi
misteri ganjil cinta yang tiada kata kata.lupakan dan biarkan jadi onggok kenangan.itu yang tersabdakan.dari bibir kesetiaan.
Kau hilang.
Aku pun terbang
ke atas awan mencari pendar bintang.

Ain saga,
131011

Part 2

Kau pun memandangku
penuh seribu arti
getarmu berpadu degup jantungku
meski kau tak ingin nyatakan itu
aku menelan curigaku dengan senyuman ikhlasku

kau bilang hanya menjaga hatimu
mennyimpannya sampai malam menyapa langit dan bintang bintang sempurna bertahta

bumi jadi saksi..
Kau persilakan ku pergi
mencari arti cinta sejati
meski berkali kuingati
kau sedang bermimpi
namun tak urung kusesali
semua yang terjadi

aku putuskan menghindarimu
buat sementara waktu
ataukah selamanya?
Menjadi lautan tanya
di palung jiwa.
Penuh serakan luka.

Jakarta, 131011
Ain Saga

Part 3

Ku selalu ada
meski kau tak selalu tiba
ku ada di setiap puisi yang kubangun jenaka
ku akan selalu hadir dimanapun adamu
meski kita salimg memendam butiran kata.kutakut mencoba mengkhayalkannya.entahlah.

Jakarta, 131011
Ain Saga

Part 4

Ku dengar rumor tak sedap
kau bermain mata
kau bermain hati
kau ingin berbagi
kau melukaiku

aku pun emosi
mencoba dinginkan hati
tak urung semua tak bisa kulalui
dengan pertahanan
dan kesabaran

aku mulai membencimu.
Aku menghardikmu
menepis cintamu
membelenggu rindu dan seribu
kenangan terindahmu.

Siapa kamu?
Tak kan kusentuh lagi namamu.biar ku berlalu.

Jakarta, 131011
Ain Saga

Part 5

Inboxku penuh tulisanmu
lima hapeku berdering nomermu
sms pun bertaut selalu
kau menyangkal
dengan umpatan marah
kau bertanya
kenapa kamu?
Apa yang terjadi?
Siapa yang katakan itu padamu?

Suaramu kubuang dalam sepi
kerontang rasaku terjebak dustamu.
Tak ingin ku ukir lagi semua rasa
dalam hujan dan hutan yang memayungi indah hariku
kuadukan semua yang hilang digenggam kehampaan.

Kau kini diam.
Kau tak percaya lagi.
Aku tak acuh.
Kau pun berlalu.
Entah kapan semua kan kembali sewarna..
Bila kepingan telah jadi serpih luka.

Jakarta, 11011
ain saga

Part 6

Kau mengagetkanku
sms dan telepon untukku
ku tak dapat sembunyikan rindu
angan tentangmu memanah waktu

semburat hangat menjalari rasa
kabut telah sirna
ungkapan tak bisa diungkapkan
semua sangat rahasia.
Aku masih bisa merasakan
meretaskan simbol rindu di ujung sajadah ini.

Cinta kadang menuntut setia.
Curahkan genap kata
ingin bermanja
ingin berkata

namun tak semua terwujud indah.

Jakarta, 131011
Ain Saga

Part 7

Ada yang hilang
kurasakan dalam nadiku
ada yang pergi
kurasakan di dalam sanubari
merah hitam cinta
sungguh berlapis misteri
tak bisa kuraih
hanya dengan diam dan bertahan
tak dapat hilang.
Membayang
diantara udara kenyataan

kini ku menyepi
hindari semua sengat bayang dan kenangan
biar kususun indahnya mimpi
dari awal yang tiada kata perpisahan
dunia berputar
manusia pun saling berbinar
merenda cerita
yang mungkin dapat terwakili
hanya dengan satu kata mujijat
lautan doa.

Itu saja.akhirnya menghiba
di dalam puncak putus asa
getar cinta berjuta cerita
bersama semua rasa
semua warna
yang mengiringinya.
Sempurna.

biar segalanya terselesaikan lewat untai Tangan KuasaNya

Jakarta , 131011
Ain Saga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...