Bagai tak bisa menatap mentari hari ini
Hanya terpasung belenggu kehampaan disini
Disudut-sudut kamar yang tertutup tirani
Langkah kakipun memberat seperti terbebani
Bagaimana raga jadi terdiam didalam lubang
Sedang pepohonan diluar memanggil riang
Menari menyambut pagi hingga tiba siang
Dengan sesal kedua mata hanya memandang
Sekali lagi terikat di pekatnya ketidakberdayaan
Mengalah akhirnya membiarkan penundaan
Relakan roda mimpi sejenak berputar pelan
Untuk saat ini saja bergerak sangat perlahan
Esok, ketika seluruh tubuh tak lagi terlalu letih
Kembali mengejar segala yang mestinya diraih
Tinggalkan peristirahatan tanpa harus berselisih
Dengan balut pijar terang semangat yang telah pulih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar