Jumat, 21 Oktober 2011

Sejenak Terdiam Dalam Peristirahatan

Bagai tak bisa menatap mentari hari ini
Hanya terpasung belenggu kehampaan disini
Disudut-sudut kamar yang tertutup tirani
Langkah kakipun memberat seperti terbebani

Bagaimana raga jadi terdiam didalam lubang
Sedang pepohonan diluar memanggil riang
Menari menyambut pagi hingga tiba siang
Dengan sesal kedua mata hanya memandang

Sekali lagi terikat di pekatnya ketidakberdayaan
Mengalah akhirnya membiarkan penundaan
Relakan roda mimpi sejenak berputar pelan
Untuk saat ini saja bergerak sangat perlahan

Esok, ketika seluruh tubuh tak lagi terlalu letih
Kembali mengejar segala yang mestinya diraih
Tinggalkan peristirahatan tanpa harus berselisih
Dengan balut pijar terang semangat yang telah pulih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...