Jumat, 21 Oktober 2011

Menanti Dibalik Pintu Hati

Engkau yang terdiam dibalik pintu hati
Berapa lamakah lagi harus menanti
Serasa ribuan musim terus terlewati
Jutaan kelopak bunga gugur lalu mati

Lebih dari seikat lili senantiasa kugenggam
Berkali layu seiring sang surya tenggelam
Tak mengapa sebab setiaku kian dalam
Meski ditengah bimbangmu diri terbenam

Waktu ini kan tetap seutuhnya milikku
Tak jua terbuang bersama sikapmu nan beku
Laksana merpati tiada beralih ubah laku
Sekali mencinta, selama hidup terpaku

Wahai kekasih yang menempati relung jiwa
Masih kutunggu dirimu tanggalkan kecewa
Luka masa silam biar tenggelam terbawa
Dalam harum ranum kasih baru bersenyawa

"ditulis atas permintaan seorang sahabat yg sedang menanti sekeping hati terbuka untuknya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...