Engkau yang terdiam dibalik pintu hati
Berapa lamakah lagi harus menanti
Serasa ribuan musim terus terlewati
Jutaan kelopak bunga gugur lalu mati
Lebih dari seikat lili senantiasa kugenggam
Berkali layu seiring sang surya tenggelam
Tak mengapa sebab setiaku kian dalam
Meski ditengah bimbangmu diri terbenam
Waktu ini kan tetap seutuhnya milikku
Tak jua terbuang bersama sikapmu nan beku
Laksana merpati tiada beralih ubah laku
Sekali mencinta, selama hidup terpaku
Wahai kekasih yang menempati relung jiwa
Masih kutunggu dirimu tanggalkan kecewa
Luka masa silam biar tenggelam terbawa
Dalam harum ranum kasih baru bersenyawa
"ditulis atas permintaan seorang sahabat yg sedang menanti sekeping hati terbuka untuknya."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar