Senin, 21 November 2011

Angin kembara

Sunyi yang dingin
jadi rangkaian gelak terukir
kala hembusan angin
menyapa senyum pagiku

masih menanti shubuh
merenda impian meluruh
antara nyata dan maya
tergenang oase fatamorgana

kubiarkan anganku terbang
bersama helai kasih sayang
yang terbawa bayu malam
menepi di jantungku
darahku
melaju memburu bayang bayang kehidupan
yang meneriakkan gelisah
sekali gus nestapa..

Aku pulas di wajahnya
meneduh damai di lukisan semestaNya
seraya menaburkan seribu asa
pada tunas yang tumbuh damai
dalam jiwa
sebagai hamba sahaya
dan abdi sejatiNya


Jakarta, 211111

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...