Hujan tiada reda
dihati kacaku
hujan seakan tiada reda
mendung bergelayut pulaskan rasa
beku seketika beruujung nelangsa
romansa yang jadi serpih seketika
ombak menerjang buluroma
getarkan nyanyian mustika
di hati para pujangga asmaradana
aku mencoba mengurai satu persatu denting bala yang kupunya
meski langit mencibir jejakku
aku bisu di atas lintas tindas katamu
yang hujaniku dengan naluri
prasangkamu.
Terlalu pedih
tapi coba kuterima
sepenuh rasa
seikhlas jiwa
Jakarta, 151111
Ain Saga
Selamat Tidur CINTA
Cinta..
Kusebut namamu
dalam doa malamku
segar dingin pagi shubuhku
dan hangat sinar mentari menabur kasih
cinta
kuingat kau dalam ingatmu
kukenang kau dalam sepiku
kuhibur dukamu
dan kularungkan sembilu
kubagikan tawa di pundak harimu
jenaka di tiap jenuhmu
kuciptakan bahagia
di lekuk nafasmu
bingkai realita saat badai taufanmu
aku mengiring gelak candamu
menghiba di setiap harapanku
memohon kasih tulus
pada Empunyamu
kubangunkan kau
saat langkahmu tersandung airmata
aku topang kelemahanmu
meski jauh dari sempurna
aku berusaha ada untukmu
dan mengikis jutaan rasa ragumu
mendobrak setiap belenggu rindu
dengan kasih sayang suciku
wangi lembut tuturku
indah bahasa cintaku
semua karena aku mencintaimu
setulus lubuk hati
sedalam aliran sungai ikhlasku.
Selamat tidur cinta..
Sampai bertemu
di muara pagi kita.
Aammiin:)
Jakarta,hening malam
151111
By: Ain Saga
Kusebut namamu
dalam doa malamku
segar dingin pagi shubuhku
dan hangat sinar mentari menabur kasih
cinta
kuingat kau dalam ingatmu
kukenang kau dalam sepiku
kuhibur dukamu
dan kularungkan sembilu
kubagikan tawa di pundak harimu
jenaka di tiap jenuhmu
kuciptakan bahagia
di lekuk nafasmu
bingkai realita saat badai taufanmu
aku mengiring gelak candamu
menghiba di setiap harapanku
memohon kasih tulus
pada Empunyamu
kubangunkan kau
saat langkahmu tersandung airmata
aku topang kelemahanmu
meski jauh dari sempurna
aku berusaha ada untukmu
dan mengikis jutaan rasa ragumu
mendobrak setiap belenggu rindu
dengan kasih sayang suciku
wangi lembut tuturku
indah bahasa cintaku
semua karena aku mencintaimu
setulus lubuk hati
sedalam aliran sungai ikhlasku.
Selamat tidur cinta..
Sampai bertemu
di muara pagi kita.
Aammiin:)
Jakarta,hening malam
151111
By: Ain Saga
TEMARAM KOTAKU
Langit yang tersedu
menerangi jalan lengang berdebu
gerimis mengiris dinginnya mimpi
di hati mereka yang rela berbakti di jalan jalan kota ini
mencari sesuap nasi
mengikis relung sepi
dari keterbatasan
kemiskinan
ketakberdayaan
selama berpuluh hari
bahkan menjadi lautan abadi
kematian dini
ditahannya rasa melilit dalam diri
haus dahaga biarkan saja
reguk gerimis kian meronta
menangisi nasib yang selalu berkubang belenggu
aroma kesakitan
juga rintihan si kecil
yang tak mungkin diabaikan
inilah wajah kotaku
temaramkan kalbu
menjadi kian kusut dan lesu
melarikkan kebisuan di pundak waktu
dan seguris warna iba
melesat manja
seperti boneka cintaku yang luka
akankah tega aku membuang
makanan dalam almari
hanya karena rasanya yang tak kusuka
sedang di jalan dan trotoar beku
berjuta tangan tengadah menatap
penuh harap
penuh nanar
aku menelan ludahku yang nyaris mati
meyakinkan diri bahwa aku baik baik saja
meski setelah kuhabiskan recehku di telapak yang tersenyum
begitu renta
namun tergambar setia
ah..kosmopolitan penuh tipu daya
hedoniskan jiwa jiwa penderma
tiba tiba temaram kota ini
membawa kenangan airmata
yang menjadi saksi
hilangnya nurani ksatria
dalam cinta,dan sebangsanya.
Akankah tragedi akan terus terjadi?
Kususuri malam yang mengajak lelahku menepi.tanpa mimpi tak pasti.
Terlanjur mati suri temaram kota ini.
Jakarta, 161111
Ain Saga
menerangi jalan lengang berdebu
gerimis mengiris dinginnya mimpi
di hati mereka yang rela berbakti di jalan jalan kota ini
mencari sesuap nasi
mengikis relung sepi
dari keterbatasan
kemiskinan
ketakberdayaan
selama berpuluh hari
bahkan menjadi lautan abadi
kematian dini
ditahannya rasa melilit dalam diri
haus dahaga biarkan saja
reguk gerimis kian meronta
menangisi nasib yang selalu berkubang belenggu
aroma kesakitan
juga rintihan si kecil
yang tak mungkin diabaikan
inilah wajah kotaku
temaramkan kalbu
menjadi kian kusut dan lesu
melarikkan kebisuan di pundak waktu
dan seguris warna iba
melesat manja
seperti boneka cintaku yang luka
akankah tega aku membuang
makanan dalam almari
hanya karena rasanya yang tak kusuka
sedang di jalan dan trotoar beku
berjuta tangan tengadah menatap
penuh harap
penuh nanar
aku menelan ludahku yang nyaris mati
meyakinkan diri bahwa aku baik baik saja
meski setelah kuhabiskan recehku di telapak yang tersenyum
begitu renta
namun tergambar setia
ah..kosmopolitan penuh tipu daya
hedoniskan jiwa jiwa penderma
tiba tiba temaram kota ini
membawa kenangan airmata
yang menjadi saksi
hilangnya nurani ksatria
dalam cinta,dan sebangsanya.
Akankah tragedi akan terus terjadi?
Kususuri malam yang mengajak lelahku menepi.tanpa mimpi tak pasti.
Terlanjur mati suri temaram kota ini.
Jakarta, 161111
Ain Saga
Pesan Keheningan
Di hening pagi
kudapati selembar pesan suci
diantara dinding bisu merambah pagi
hening ini merajai hati
mengetuk seluruh rangkai imaji
melukis jutaan arti mimpi
yang selalu kugenggam indah
mengesankan sanubari.
Dalam malam sunyi
dan hening yang selalu hadir
menemani sendiriku
kubacakan seluruh asa dan keinginan
hanya dengan denting kehambaan
ketenangan yang purna
yang menjauhkanku
dari ribuan prasangka dan reka reka belaka
langit jiwa tampak putih bersinar
Dan ku pulas bersandar dipusaran kasihNya.
Jakarta, dini hari
171111
AIN SAGA
kudapati selembar pesan suci
diantara dinding bisu merambah pagi
hening ini merajai hati
mengetuk seluruh rangkai imaji
melukis jutaan arti mimpi
yang selalu kugenggam indah
mengesankan sanubari.
Dalam malam sunyi
dan hening yang selalu hadir
menemani sendiriku
kubacakan seluruh asa dan keinginan
hanya dengan denting kehambaan
ketenangan yang purna
yang menjauhkanku
dari ribuan prasangka dan reka reka belaka
langit jiwa tampak putih bersinar
Dan ku pulas bersandar dipusaran kasihNya.
Jakarta, dini hari
171111
AIN SAGA
Jodohku
Siapakah jodohku?
Engkaukah?
Diakah?
atau lelaki diam tak bersuara
yang menatapi fotoku
atau meneriaki namaku?
genangan kenangan masa lalu
atau juga bayang dia yang kurindu
siapapun kamu
ku akan menunggu
rindu kita bertemu
dan saling bersemu dadu
melingkari semburat jingga mataku
kan kutunggu!
Jakarta, 171111
Ain Saga
Engkaukah?
Diakah?
atau lelaki diam tak bersuara
yang menatapi fotoku
atau meneriaki namaku?
genangan kenangan masa lalu
atau juga bayang dia yang kurindu
siapapun kamu
ku akan menunggu
rindu kita bertemu
dan saling bersemu dadu
melingkari semburat jingga mataku
kan kutunggu!
Jakarta, 171111
Ain Saga
Tapak Tapak Senja
Tapak senja kembali berwarna
kembali bersuara
menggetarkan jiwa
merapalkan mantra sakti mandra guna
tentang Dia Yang Maha Kuasa
juga kehambaan yang menghiba
rautan kaca jiwa terluka
badai badai yang berlumuran airmata
seolah semua menapak penuh wibawa
penuh kharisma rasa
buat langkahku nyaris fana
di alam penuh pancaroba
duka cita
arus panas dan dingin yang tak biasa
serta nyala yang meredup
hanyut
sudahi rasa
merekam beku suasana
taman canda sang bidadariindraloka loka
tempat hanya cinta yang bicara
dan berlarian menuju muara asa
hanya dia adanya
yang terpana akan maya
dia yang kurasa
menjelma di bait senja.
Dan genapkan ribuan nyala
dalam larik jiwa
Jakarta, 171111
Ain Saga
kembali bersuara
menggetarkan jiwa
merapalkan mantra sakti mandra guna
tentang Dia Yang Maha Kuasa
juga kehambaan yang menghiba
rautan kaca jiwa terluka
badai badai yang berlumuran airmata
seolah semua menapak penuh wibawa
penuh kharisma rasa
buat langkahku nyaris fana
di alam penuh pancaroba
duka cita
arus panas dan dingin yang tak biasa
serta nyala yang meredup
hanyut
sudahi rasa
merekam beku suasana
taman canda sang bidadariindraloka loka
tempat hanya cinta yang bicara
dan berlarian menuju muara asa
hanya dia adanya
yang terpana akan maya
dia yang kurasa
menjelma di bait senja.
Dan genapkan ribuan nyala
dalam larik jiwa
Jakarta, 171111
Ain Saga
Malam Jum'at
Langit senja ini lebih tampak kelam
anginnya dingin
nyaris beku
rembulan nan bisu
bagai putri langit tersenyum genit
membagi sinar bagi makhluk di bumi
malam yang sakral
adalah malam jumat
saat takbir berhias di mesjid dan surau
untuk senandungkan kalam Illahi Robby
getarkan seribu nurani
sekedar mendengar suara suci
kalamNya yang maha Tinggi
malam jumat
tempat semua makhluk ilusi
bergerilya
mencari mangsa
apakah kau takut juga
sungguh..takkan terjadi apa apa
bila kita selalu yakin
Allah ada dan selalu ada
menolong setiap hambaNya
yang mukhlisin
percayalah!
Jakarta, 171111
Ain Saga
anginnya dingin
nyaris beku
rembulan nan bisu
bagai putri langit tersenyum genit
membagi sinar bagi makhluk di bumi
malam yang sakral
adalah malam jumat
saat takbir berhias di mesjid dan surau
untuk senandungkan kalam Illahi Robby
getarkan seribu nurani
sekedar mendengar suara suci
kalamNya yang maha Tinggi
malam jumat
tempat semua makhluk ilusi
bergerilya
mencari mangsa
apakah kau takut juga
sungguh..takkan terjadi apa apa
bila kita selalu yakin
Allah ada dan selalu ada
menolong setiap hambaNya
yang mukhlisin
percayalah!
Jakarta, 171111
Ain Saga
Hati yang suci
Setetes embun menetas dari selembar daun hijau
membagi bening dan dingin
di dalam hati
shubuh baru saja terlukis pelangi
riak senyumnya bagaikan malaikat taman syurga
begitu hening mempesona
membuat lubuk kacaku terguncang
mencari keajaiban
inikah rasa cintaNya
yang tersemai diantara rimbun rahmatNya?
Kupeluk erat keyakinanku
dan kulafadzkan gulir gulir asaku
menuju ridhoMu.
Ridho akan ranum jalan yang kutuju.
Untuk lukisan wajah esok hari.
Jakarta, pagi cerah
181111
Ain Saga
membagi bening dan dingin
di dalam hati
shubuh baru saja terlukis pelangi
riak senyumnya bagaikan malaikat taman syurga
begitu hening mempesona
membuat lubuk kacaku terguncang
mencari keajaiban
inikah rasa cintaNya
yang tersemai diantara rimbun rahmatNya?
Kupeluk erat keyakinanku
dan kulafadzkan gulir gulir asaku
menuju ridhoMu.
Ridho akan ranum jalan yang kutuju.
Untuk lukisan wajah esok hari.
Jakarta, pagi cerah
181111
Ain Saga
Selamat pagi sahabat ain!
Selamat pagi sahabat Ain
kusapa engkau dengan seribu senyumanku
kusapa kau dengan denting
kerinduan dalam kalbu
kita pernah saling bergenggaman tangan
meniti hari saling berkasih sayang
merenda asa masa depan
menuai mimpi dan menyulamnya jadi pelangi pagi nan bestari
selamat pagi sahabat cintaku
langit yang merah jambu
seakan memburu waktu
untuk lekatkan rasa rindu
yang bergumpalan tak jemu
selalu dan selau
untuk kamu dan dirimu..
Semoga Allah swt
selalu menyayangi
dan menjagamu.
Aamiin..
Jakarta, 181111
Ain saga
kusapa engkau dengan seribu senyumanku
kusapa kau dengan denting
kerinduan dalam kalbu
kita pernah saling bergenggaman tangan
meniti hari saling berkasih sayang
merenda asa masa depan
menuai mimpi dan menyulamnya jadi pelangi pagi nan bestari
selamat pagi sahabat cintaku
langit yang merah jambu
seakan memburu waktu
untuk lekatkan rasa rindu
yang bergumpalan tak jemu
selalu dan selau
untuk kamu dan dirimu..
Semoga Allah swt
selalu menyayangi
dan menjagamu.
Aamiin..
Jakarta, 181111
Ain saga
Jumat mawarku
Entah berapa lama kunanti
saat bunga bunga mekar
di taman kesturi hati
entah berapa lama habis airmataku
hanya untuk menenun sepi
penjarakan emosi yang kerap laburi lazuardi
sungguh nista mengecap logika
nalar terhempas di medan laga
jurang tajam phobiakan kata dan jeritan
malang tak bisa kupenggal
sedang deru melaju bisu
senyumi jumat penuh mawar
pagi hingga kuharap senja berganti
ia akan tetap bermekaran menabuh cinta
pada jelaga usang lelahkan seruni
saat semua hanya terpikir tentang diri nan suci
aku tlah lelah terbenam di sini
menanti hangat matahari pagi
retaskan mimpi mimpi
sirami semua putik nan lesu layu
hingga tak lagi muram berkubang luka
sederhana kutuangkan makna
tapi asaku sepenuh jiwa
merdeka diantara harum dan pesona
taman mawarku
di jumat bersahaja.
Terasa berbeda
Jakarta, 181111
Ain Saga
saat bunga bunga mekar
di taman kesturi hati
entah berapa lama habis airmataku
hanya untuk menenun sepi
penjarakan emosi yang kerap laburi lazuardi
sungguh nista mengecap logika
nalar terhempas di medan laga
jurang tajam phobiakan kata dan jeritan
malang tak bisa kupenggal
sedang deru melaju bisu
senyumi jumat penuh mawar
pagi hingga kuharap senja berganti
ia akan tetap bermekaran menabuh cinta
pada jelaga usang lelahkan seruni
saat semua hanya terpikir tentang diri nan suci
aku tlah lelah terbenam di sini
menanti hangat matahari pagi
retaskan mimpi mimpi
sirami semua putik nan lesu layu
hingga tak lagi muram berkubang luka
sederhana kutuangkan makna
tapi asaku sepenuh jiwa
merdeka diantara harum dan pesona
taman mawarku
di jumat bersahaja.
Terasa berbeda
Jakarta, 181111
Ain Saga
Gerimis hati
Adakah selain hening
yang bisa menenangkan hati?
Adakah setangkup senyuman
bisa kupahat lagi di nadi merahku
malam semakin renta
gelap semakin bertahta
mengiring suara jiwa yang gundah
menarikan raut peristiwa
pada samudera cinta setia
yang terhempas badai kathulistiwa
ingin kuberlari
hingga tak bisa kulihat lagi duka
dalam larik aksara
ingin kupergi
tinggalkan semua warna yang suram
buram
muram
di peraduan manjaku
ku diam dan tak bisa bicara
sandarkan khayal dan asa
di lekuk waktu yang terlalu cepat berlalu
memeluk pagi buta
melerai kidung rasa
Jakarta, 201111
Ain Saga
yang bisa menenangkan hati?
Adakah setangkup senyuman
bisa kupahat lagi di nadi merahku
malam semakin renta
gelap semakin bertahta
mengiring suara jiwa yang gundah
menarikan raut peristiwa
pada samudera cinta setia
yang terhempas badai kathulistiwa
ingin kuberlari
hingga tak bisa kulihat lagi duka
dalam larik aksara
ingin kupergi
tinggalkan semua warna yang suram
buram
muram
di peraduan manjaku
ku diam dan tak bisa bicara
sandarkan khayal dan asa
di lekuk waktu yang terlalu cepat berlalu
memeluk pagi buta
melerai kidung rasa
Jakarta, 201111
Ain Saga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar