Senin, 21 November 2011

Goresan Pena Hati Insan Al Amin (November 2011)

Peneduhan
sebotol minuman kaleng mambasahi kerongkongan
mendung keliatan begitu sabar
seperti badut yang ingin menakut nakuti anak kecil
dengan sebuah kejutan bernama hujan
yang tiba tiba datang tanpa permisi
membasahi ranting pepohonan
dan seragam seragam anak sma yang kebetulan panik tanpa peneduhan
T.I.A.S

Tangan halus
Irama pembicaraan khas pelaut cinta
Asik kalau malam ini ga ada hujan
Sehingga kita bisa kembali nyanyi di bawah bintang

Tak ada guratan luk
a
Ibarat lantai dingin yang telah dipoles
Agar bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya
Semangat bertahan dari hati terdalam

Tanpa ragu ini jalanmu
Ibumu aku tau, ia tak tau
Asal dia bahagia, dan kita semua fun
Semua dengan segala akibat yang dibawanya
Setitik Cahaya

memegang pergelangan tanganmu di keheningan malam
hanya ada sunyi
sejauh mata memandang
dari tempat tertinggi

menyibakan ketakutan dari emosimu
setitik cahaya selalu ada untuk kita perjuangkan
Ketika Hujan

Ketika hujan
Ingetan ini membawaku kembali
Ke masa ketika tiap jengkal udara yang ku hisap
Begitu meresap ke jiwa

Masa silam seperti film yang diputar berulang ulang
Melintas dengan kencang
Melewati pandangan batin
Segalanya terasa begitu dekat, disini
Ketika hujan
Ayah dan Ibu

ibu,
engkau adalah mercusuar ketika kapal kecilku terseok
oleh ombak, kabut dan monster laut

ayah,
engkau adalah kisah pahlawan
penginspirasi setiap kejatuhan, setiap kelukaan

ayah dan ibu membina rumah tangga
membina aku ketika bayi ketika penuh ingus di idung ini
ketika merengek, ketika balita
hingga usiaku cukup untuk mulai berlayar dan membahana
 UNTITLED
berlari ke tepian jalan
merona rasa batu
perut perih menganggap berisi
sambil menambal tumpukan bata dengan semen
menancap besi besi membentuk simpul temali
menggali pondasi

mencuci piring dengan siulan lembut
tanda noda telah pudar
teriakan dan kerumitan pola
menjadi begitu sederhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...