Selasa, 15 November 2011

JUJUR / DUSTA

lidah mulai bermain
ketika kata indah dijadikan senjata
di saat tajamnya mampu merobek jiwa
sedang indahnya seolah untaian nada klasik

saat seseorang tak mengerti
maka teracuni ia
entah dengan bisa (racun ular) ataukah cita
namun tetap membuatnya mengerang

melawan balik pun tak dapat
ketika kata memperlakukan semua
bagai awan yang dipermainkan angin
dirobek oleh indahnya sinar mentari

membuat kesenduan dan derita
tak pendek namun sepanjang masa
menyesal dengan api membakar dada
menunjukkan nikmatnya kehancuran

hanya dua yang menyelamatkannya
lupa dan terbalaskan
sedang kata tetap bertahan sebagai racun
dan setiap saat membunuh dengan masa lalu

lupakan..!!
lupakanlah..!!
jadikan kata sebagai pelajaran
semata-mata bukan untuk diingat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...