Minggu, 27 November 2011

Menyakitimu, Pedih Pula Dikalbuku

Berkali sudah ku ayun pucuk belati
Menyambung garis luka di muka hati
Kesengajaan tuk biarkan pijarmu mati
Namun, masih kau coba tuk mengerti


Telah lama diri ini membutakan mata
Seolah tak melihat puing coba kau tata
Sadari jiwamu itu hampir hanyut oleh derita
Tetap hujan kubawa beriring kerasnya kata


Luka yang ku lukis meresap begitu rupa
Tetap erat tanganmu, entah mengapa
Tak sedikitpun melepasku dari tiap sapa
Jawabmu "karena cinta tiada pernah terlupa"


Bersama tebaran rasa sakit yang kuberi
Terasa pula dikalbuku pedihnya tak terperi
Tak sekalipun ku tersenyum penuh seri
Ketika menuntun langkahmu diatas duri


Wahai jiwa yang kini tengah berkalang perih
Jangan lagi menyeru namaku sebagai kekasih
Sungguh tak pantas disisimu untuk terpilih
Tinggalkanlah kelam hidupku serta beralih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...