Berkali sudah ku ayun pucuk belati
Menyambung garis luka di muka hati
Kesengajaan tuk biarkan pijarmu mati
Namun, masih kau coba tuk mengerti
Telah lama diri ini membutakan mata
Seolah tak melihat puing coba kau tata
Sadari jiwamu itu hampir hanyut oleh derita
Tetap hujan kubawa beriring kerasnya kata
Luka yang ku lukis meresap begitu rupa
Tetap erat tanganmu, entah mengapa
Tak sedikitpun melepasku dari tiap sapa
Jawabmu "karena cinta tiada pernah terlupa"
Bersama tebaran rasa sakit yang kuberi
Terasa pula dikalbuku pedihnya tak terperi
Tak sekalipun ku tersenyum penuh seri
Ketika menuntun langkahmu diatas duri
Wahai jiwa yang kini tengah berkalang perih
Jangan lagi menyeru namaku sebagai kekasih
Sungguh tak pantas disisimu untuk terpilih
Tinggalkanlah kelam hidupku serta beralih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar