Jumat, 09 Desember 2011

Damai yang kudamba

Telah lama kuimpikan
kedamaian hati yang terpendam
meski cinta kerap datang memeluk hati
tak jua hatiku damai tanpa elegi

manis budi
kearifan hakiki
selalu membuatku jatuh rindu
meneduhkan memori perjalanan
serta lancarkan bahtera dalam gelombang

kini jejak kakiku tak lagi luka
sejak kutemukan kedamaian diantara
embun pagi menetesi lembar
dedaunan
seraya bertasbih kepada Illahi Robby
atas kehadirannya yang selalu berarti
berarti untuk segala nikmat hayati
yang sampai kini kureguk lagi

pagi ini membawa ruang lebih harmoni
untuk segenap jiwaku yang kemarin terasa mati
entah noda apa yang mengendap
melaburi
namun keinsyafan selalu kutanamkan
seharum rerumputan dalam balutan embun suci
hingga kurapatkan kembali
semangat dan energi dalam nadi

Damai ini pun terasa menyempurnakan perjalananku meraih mimpi
dan luruskan semua yang dulu
jadi misteri.

Alhamdulillah..
Kupetik syukur sepenuh melodi
dalam hati yang tak ingin terlukai
oleh jejak mimpi tak pasti

Jakarta, 081211

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...