Jumat, 02 Desember 2011

Kidung sepiku

Denting kalam yang mengalun indah
seperti sihir mahabah
ia menyentuh pendengaran dan fikiranku
dan meluruhkan desakan tangis
penyesalan

mungkin terlalu lama perjalanan
ini kukayuh serta merta
langgam iramanya menghanyutkan suasana jiwa
buat hidupku jadi penuh cahaya
dan taburan senyum di sudut hati
para arjuna haus cinta

namun ada kala sepi mulai merayu rindu
menghantam dinding kokoh keyakinanku
pada warna keindahan yang kerap kuterjemahkan
lewat kepakan sayap unggas
daun daun yang berembun suci
atau pelangi senja hari

semua indah
menyemai cinta di mata sang kejora
juga melukis segenggam asa
di sulur hati yang rawan namun tetap terjaga
aduhai gerangan apa beta bertanya
malam melambaikan dinginnya
menepuk riuh aliran darahku
menandakan waktu berlalu seperti kedipan mata

tak juga kuberanjak dari sebuah tanya
saat waktu bergulir dan memaparkan sketsa memori usang
diantara lekuk gelombang dan pasang yang mengecup lara
hingga sakit kurasakan sekali lagi.

Ku tak ingin kembali.
Apa pun terjadi.
Kucinta hari ini
dan tunas esok bestari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...