Denting kalam yang mengalun indah
seperti sihir mahabah
ia menyentuh pendengaran dan fikiranku
dan meluruhkan desakan tangis
penyesalan
mungkin terlalu lama perjalanan
ini kukayuh serta merta
langgam iramanya menghanyutkan suasana jiwa
buat hidupku jadi penuh cahaya
dan taburan senyum di sudut hati
para arjuna haus cinta
namun ada kala sepi mulai merayu rindu
menghantam dinding kokoh keyakinanku
pada warna keindahan yang kerap kuterjemahkan
lewat kepakan sayap unggas
daun daun yang berembun suci
atau pelangi senja hari
semua indah
menyemai cinta di mata sang kejora
juga melukis segenggam asa
di sulur hati yang rawan namun tetap terjaga
aduhai gerangan apa beta bertanya
malam melambaikan dinginnya
menepuk riuh aliran darahku
menandakan waktu berlalu seperti kedipan mata
tak juga kuberanjak dari sebuah tanya
saat waktu bergulir dan memaparkan sketsa memori usang
diantara lekuk gelombang dan pasang yang mengecup lara
hingga sakit kurasakan sekali lagi.
Ku tak ingin kembali.
Apa pun terjadi.
Kucinta hari ini
dan tunas esok bestari.
Jumat, 02 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar