Jumat, 02 Desember 2011

Sejengkal Perjalanan


Ketika embun menjadi mahkota bagi dedaunan
Dan sebelum tetesnya mengalir jatuh ke peraduan
Kembangkan lagi syukur di hati sebagai elokny hiasan
Yang terbuka sepenuhnya bersama tiap kelopak senyuman

Pagi, adalah saat dimana jubah-jubah risau ditanggalkan
Sejenak merasakan kasihNya membelai ditengah kesejukan
Kemudian lepas pula pernak-pernik yang menyulam kegalauan
Lembut mengulurkan tangan hanya pada bentang luas impian

Jika nanti tak mampu merayu tuk menjadi setianya kawan
Maka tak kan ragu membagi tiap langkah dibawah awan
Bukan mengumbar kerapuhan sisi kalbu yang ditelan kerapuhan
Namun meninggikan kebulatan tekad hingga tergenggam keteguhan

Kuat adalah gambaran sebentuk jiwa yang dinaungi ketenangan
Yang telah siap tersungkur dan kembali bangkit demi harapan
Tak pernah memungut kepingan takdir untuk dipersalahkan
Merajut semangat dengan keikhlasan dalam pemenuhan perjalanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...