Di dinding suara pagi
hembusan angin semilir
seakan melukis gurat senyuman
melepaskan semua yang nisbi
jadi gumpalan pasti
meski ku melayang di selasar hati
yang berlautan janji
berudara mimpi
aku terus berlari
dengan semua yang kuyakini
akan teretas manis di sanubari
meski warnanya mungkin tak merah lagi
tak putih biru lagi
perjalanan penuh onak duri
membuat mata hatiku terlindas pedih perih
namun kukuatkan hati
tegakkan azzam dalam diri
hadapi dengan berani
tanpa ada kata menanti
atau kembali
atau menyesali
bahkan merintihi hidup yang semakin hari semakin membawa diri ke muara sunyi
muhasabah hati
seakan melaburi semua naluri
merentaskan ribuan mimpi
di denting pagi yang mulai bertunas berekspresi di bumi bestari.
Aamiin
Jakarta, 091211
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar