Masih ku menabur asa pada hamparan awan
Biar bebas berderak disana saling berkejaran
Mengalun dalam alur langit penuh kelembutan
Menjejaki dunia diantara luasnya pandangan
Telah ku tiadakan sekat pada bentang impian
Dari jengkal awal hingga penghujung tujuan
Ikutlah mereka, wahai pembawa keinginan
Bersama putih itu sejajar serta berdampingan
Jika kelak kau lewati sepetak kegersangan
Turun dan jatuhlah menjadi derai hujan
Membiarkan tanah itu mereguk kesejukan
Hingga berbunga setiap benih pengharapan
Dan bila ada hari dimana terik jadi pelukan
Maka berbaringlah dengan penuh kelapangan
Dibawah sengat panas itu, memberi keteduhan
Agar tak gugur sampai musim temui pergantian
Kelopak harap mestinya tetap bermekaran
Menjadi keindahan utama dalam sebuah taman
Yang kemudian menyandang nama kehidupan
Tak peduli berapa kali masa berubah putaran
Andai harus layu, benih baru telah lama disimpan
Segera tumbuh lagi menanti esok dalam dekapan
Tak pernah habis nada keyakinan digaungkan
Hingga ketetapan-Nya menutup rapat perjalanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar