Menitipkan seberkas rindu
Digurat kelam yang memandu
Jatuh nanti dipucuk perdu
Tempat pilu jiwa mengadu
Bawa bersama bias rasa
Jauh melintasi angkasa
Melayang dipijak selaksa
Tenang batin bernaung asa
Malam merajut benang kasih
Entah apa warna terpilih
Tetap jelas dekap Kekasih
Yang menghapuskan derai pedih
Setitik airmata luruh
Diatas gelaran bersimpuh
Mengharap risau pun runtuh
Tertutup damai menyeluruh
Menunggu kembali mentari
Biar pagi ikut menari
Mengiring jawab-Mu kemari
Yang mematri tegar di diri
Jika waktu telah berganti
Dan nafas belum terhenti
Terus coba tuk mengerti
Indah rencana-Mu menanti
Selasa, 06 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar