Minggu, 25 Desember 2011

Saat kupahat Sepi

Melangkah sendiri
mandiri dalam imaji
melayangkan hati yang bertabur simpati
pada bunga yang tersenyum dalam kelopak mekar
pada tunas tunas daun yang mulai menghijau segar

kuhirup tawa mereka seperti nyanyian surga
dan meretaslah semua cinta
bersama hembusan bayu
percikan gerimis senja

ah..suasana
hanyutkan sepi ini
jadi sebuah bayang penuh misteri
yang kerap menemaniku dalam
rengekan hati ini

aneh namun tak bisa kupungkiri
adanya selalu hangatkan jiwa lesu
di tiap malam malamku singgah
menuju kelambu peraduan
tempat kumuarakan impian
dan kusandarkan selaksa harapan.

Menuju binar matahari
menyalami tetesan embun pagi nan suci.

Jakarta, 231211

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...