Rabu, 14 Desember 2011

Surat Hati

Dear Hati

hujan kali ini
mungkin akan mengendapkan
selaksa mimpi diantara yang pernah kuhembuskan untukmu

meski senja tak semerah hati kita
namun redup jingganya cukup temaramkan rasa
hilangkan prasangka
tentang badai di pucuk rasa

aku lelah melintasi kabut yang selalu menuntutku waspada
sedang kakiku teramat rapuh menyusun sketsa
terang cahaya berubah kelam
saat malam melambaikan suram

sesaat patahan rindu kupahat sepi
meski tak ingin kumengerti
cukup kan menyulam arti
tentang segara yang pernah kulintasi
meski selalu kau tinggalkanku dalam elegi.

Tak apa.
Ini mungkin adalah hadiah dariNya
yang tak pernah berhenti
mencintaiku
dengan airmata dan airmata.

Jakarta, dalam Hujan
131211

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...