Rabu, 04 Januari 2012

Menjemput Langit Pagi

Puluhan purnama telah tergenapi
Menjadi saksi berkumpulnya sepi
Namun ruang jiwa belum terlengkapi
Tak kunjung purna untai mimpi

Dan ketika rembulan tertutup
Seperti setengah tertangkup
Gelap masih saja menguncup
Tak ingin lain sinar mengecup

Malam pun beribu kali berlayar
Menuju tepian jingga pantai fajar
Tempat sanubari menuai pijar
Tambatan harap sesaat bersandar

Lalu biasnya menjemput langit pagi
Selaras dengan alam menenun elegi
Biarkan yang tak kuat hati pergi
Sebelum rajutan hidup bersinergi

Waktu adalah milik yang berlari
Menjadikan utuh pencapaian diri
Berkali tersungkur segera berdiri
Hingga gemintang tersamar mentari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...