Senin, 02 Januari 2012

Rangkuman jejak 2011

Percikan jalan yang kulalui
bukanlah semanis seputih melati
bukan pula seindah gemintang
disaputan sang malam
atau detak hening di serambi jiwa
kala mata basah mengenang dosa
atau dzikir yang hangatkan cinta
semua menjadi tatapan berharga
bagi hati yang lemah tiada daya

cinta yang meletupkan luka
seolah aral di dalam jiwa
ia merambah seperti benalu
dalam bisu ia ada
dalam riuh ia pun bisa ada

aku pedih dibuatnya
sedih diayun keindahannya
aku gelisah di pucuk doa doa
dan bersandar di mahakuasaNya

inilah derai kehidupan
rinai rinai kenyataan
sepoi sepoi keadaan
dalam rindu dan perasaan
ia hidup mengalir menemani riak
kegalauan.

Mendewasakan darahku

Jakarta, 010112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...