Senin, 27 Februari 2012

Lukisan hati

Dalam dingin pagi
suara kepak mimpimu terdengar sayu menyentuh samudera lubukku
tak henti dengan aral
tak tertikam nyata menghitam
kau ulurkan sepuluh jemarimu
kau bawa ku terbang jelajahi tawa
jelajahi romansa
simbolkan arti teristimewa
tumbuh indah berwarna
mekar riang penuh daya

tak percuma
tak percuma kau ada
melukis hatiku sepenuh cinta
tanpa menyuling kasta
dan sekat beda yang mungkin ada

Jakarta, 130212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...