Jumat, 23 Maret 2012

Binar Kalbu

Entah dengan kata apa
ingin kubahasakan cinta
karena sepatah yang terkata
tersekat dalam rongga

lantas maya jejakmu gugur layu ke pangkuan
terlepas dari lekatnya genggam
terhempas di altar kebencian
meracuni akar tunas yang menjalar ke dalam keabadian

suara lembut rindu yang mengayunkan luka
terasa bagai denting surga
yang menghangati butiran warna
merenda langkah kaki menuju istana
tempat kubasuh segala luka
dan kubangun kokoh kerangka sempurna
bersama sebuah nama
bergulir dari waktu ke waktu
ia menadahkan lamunan
dan berputra kenangan

kubiarkan sejenak putiknya menyapa mataku yang telah sayu..
Menunggunya sepenuh kalbu
hatiku mengaduh pilu

Jak, 050312

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...