Kamis, 01 Maret 2012

Matre Itu Wajib

Berawal dari percakapan pendek dengan beberapa teman selama ini, akupun jadi ingin menulis tentang pentingnya harta. Hampir setiap orang beranggapan bahwa sifat materialistis atau lebih populer disebut dengan kata matre, itu negatif, bahkan dinilai sangat buruk. Mungkin sahabat sekalian juga berfikir dengan cara yang sama. Tapi aku berbeda, bagiku, matre itu penting. Kalau ditanya apa aku cewek matre? Dengan tegas kujawab iya. Dan aku ga malu jadi CEWEK MATRE. Matre itu wajib..Hehehe..
"Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan".
"Kaya hati lebih penting daripada kaya harta".
Ungkapan2 seperti inilah yang banyak digunakan orang untuk menampik pentingnya harta. Padahal orang2 yang berkata seperti itu kalau diberi banyak harta juga pasti ga bakalan nolak, ya ga?? hehehehe..

Sekarang mari kita bahas lebih lanjut tentang kesalahan dua ungkapan diatas atau ungkapan2 sejenis, HARTA BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN. Dari sisi keegoisan pribadi, seorang yang kaya raya tentunya bisa memberikan kehidupan yang layak dan nyaman bagi keluarganya. Tidak perlu repot memikirkan biaya makanan yang bergizi, pendidikan yang tinggi, fasilitas pengembangan diri yang maksimal. Semua hal tersebut tentunya sedikit memberikan kepuasan diri yang berbuah kebahagiaan

Dari sisi yang lebih luas, seseorang yang memiliki harta berlebih, juga akan lebih bermanfaat bagi sesamanya. Sebab ia lebih mampu mengeluarkan banyak uang untuk zakat, sodaqoh, dan infaq. "sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari). Semakin banyak yang dikeluarkan, semakin banyak pula orang yang tertolong. Lebih banyak anak2 tidak mampu yang kemudian bisa sekolah. Mereka yang miskin, tidak lagi kelaparan. Memberi kebahagiaan kepada mereka yang kurang beruntung sama artinya dengan memberi kebahagiaan untuk diri sendiri, Satu hal lagi, banyak juga yang akan mendoakan kebaikan bagi kita, dan tentu saja itu akan mendatangkan kedamaian hati yang sungguh luar biasa. Rasulullah bersabda "Setiap hari ketika manusia berada di waktu pagi, turunlah dua malaikat. Yang seorang mengucapkan "Ya Allah ! Berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya." Dan yang seorang lagi mengucapkan "Ya Allah ! Berikanlah kemusnahan kepada yang tidak menafkahkan hartanya" (HR. Muslim)

Dengan harta, manusia boleh setengah lega (tapi bukan sombong), sebab ia bisa memenuhi ambisi menunaikan amalan2 yang baik, yang meninggikan derajatnya disisi Allah. Oleh sebab itu, KEKAYAAN HARTA SAMA PENTINGNYA DENGAN KEKAYAAN HATI.  "Tiada boleh seorang iri hati terhadap orang lain, kecuali dalam dua hal; seorang yang diberi pengertian Quran, maka ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang malam, dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta dan ia membelanjakannya siang dan malam untuk segala amal kebaikan" (HR Bukhari – Muslim).

Sudah sering kita dengar ungkapan bahwa "memberi lebih baik dari menerima". Untuk bisa memberi, artinya seseorang harus lebih dulu memiliki harta yang berlimpah melampaui kebutuhannya. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa "“Tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di bawah, dahulukan (bersedekah kepada) orang yang menjadi tanggung jawabmu. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang diberikan oleh orang yang mampu." (HR. Bukhari) Rasulullah adalah teladan sifat kedermawanan yang luar biasa. Beliau tidak pernah berhenti bersodaqoh. Rasulullah adalah pedagang besar yang sukses, bahkan diusia 16 tahun beliau termasuk  pedagang internasional yang kaya raya sebab beliau sanggup melamar Khadijah yang juga seorang pengusaha besar dengan mahar 20 ekor unta dan 12 uqyah emas. Hal ini membuktikan bahwa kekayaan material itu sangat penting bagi seorang muslim. Sebab dengan harta itulah Rasulullah membantu fakir miskin juga anak terlantar yang tak terhituung jumlahnya. Tidakkah kita ingin menirunya?

Sebagai seorang muslim wajib mengetahui tentang pentingnya zakat, sodaqoh dan infaq karena:
  1. Zakat termasuk cara menyucikan diri. "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka." (QS. At-Taubah: 103). 
  2. Mengeluarkan harta untuk yang membutuhkan akan mendatangkan ridho Allah. "Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya." (QS. Al-Anfal: 60).
  3. Baik zakat, sodaqoh maupun infaq, akan mendatangkan nilai positif bagi kehidupannya. “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 261). "Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat." (QS. Al-Baqarah: 265).
  4. Baik zakat, sodaqoh maupun infaq, akan memjauhkan manusia dari api neraka (siksa Allah). “Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari api neraka, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya” (QS. Al-Lail: 17-18). "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya" (QS. Ash-Shaff: 10-11). 
 Jadi, masihkah sahabat sekalian meragukan pentingnya jadi matre? Masih ragu bahwa HARTA BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT? Jadilah orang kaya dan carilah pendamping yang juga kaya, agar sama2 bisa mendekatkan diri pada-Nya. Untuk para lelaki, banggalah jika wanita pujaanmu itu matre, sebab sifat matre itu akan mengangkat derajatmu dimata Allah, dengan menjadikanmu lebih bermanfaat. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...