Selasa, 06 Maret 2012

Sebelum Berpaling Dari-Nya

Terpikir tuk sembunyi dibalik kematian
Seperti kan terhapus rona kepadihan
Namun benak melukis gurat ketakutan
Saat bayang dosa begitu riang berlarian

Entah kemarin, hari ini, atau pun esok
Nyatanya khilaf lebih dari seonggok
Sengaja, pun kepura-puraan terpojok
Memutar langkah dan seolah terseok

Beginilah dulu cara menyebar dalih
Selimuti hati agar terlihat ringkih
Membuat mata terpejam seperti letih
Biar yakin dunia akan pekik rintih

Tangan Tuhan sedang mengulur cinta
Lewat lentik jari-jemari derita
Namun betapa kerasnya aku meronta
Menghambur keluh kesah semata

Mudahnya berdamai dengan dosa
Rasa bersalah dibiarkan pula binasa
Sepertinya diri sendiri punyai kuasa
Merasa penuh dekap ini pada karsa

Mulanya riuh badai terdengar bising
Hingga kian jauh memilih berpaling
Kepatuhan tak lebih kukuh dari ranting
Maka habis pula iman makin mengering

Hanya sekejap saja diambil-Nya mutiara
Tetapi kecewa telah begitu membara
Andai tangan yang menggenggam bicara
Bahwa sungguh hidup dan mati itu setara

Kesementaraan dunia yang kini menua
Hari akhir tengah tenang menunggu bersua
Tak perlu dijemput maut akan datang jua
Mengapa tak mencoba lalui saja semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...