Langit murung dalam pelukan mendung
Menuntun relung pada nyata membusung
Menjumpai ombak tempat pedih dilarung
Menjauh tanpa bayang hingga penghujung
Sekalipun airmata menjelmakan samudera
Tak terbias dasar dalamnya perih mendera
Lalu dimanakah mestinya tangis tertera
Jika kepingan hati telah penuh oleh lara
Namun, bila kamboja memang harus ditabur
Terbaik pula kuasa-Nya tak kan terukur
Meski panjang kalbu terdiam hening terpekur
Tak sempat mengantar langkah sudahi jalur
Saat melepas cinta dari dekapan dunia
Letih raganya dan memilih tutup usia
Tanpa kata kepergiannya menebar disforia
Yang sungguh tak lebih dari sebentuk rahasia
Kembali pada-Nya setelah usai rangkai cerita
Menuju damai sembari mengakhiri jerat derita
Maka tersenyumlah disamping "Pemilik Cinta"
Sebab tak akan lama aku berkubang duka cita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar