Ingin hati terlelap
Dalam hening sekejap
Hingar biar lesap
Deru pun ikut lenyap
Apa yang terdengar
Saat pecah bingar
Buat rasa bergetar
Tak teraba oleh nalar
Nyaniannya adalah luka
Dilantunkan bersama duka
Memaksa suram terbuka
Dari celah tak tereka
Lihatlah kini seisi dunia
Telah renta dimakan usia
Hingga terkikis sifat mulia
Menertawakan antar manusia
Tak ada lagi jiwa tersentuh
Pada mereka yang berpeluh
Menahan tempaan angkuh
Ditengah kearifan yang runtuh
Musnah sudah tutur anggun
Sikap bersahaja hanyalah lamun
Tiada lembut kata tersusun
Mati sudah nilai sopan santun
"MENERTAWAKAN KEKURANGAN ORANG LAIN SEBAGAI LELUCON, SEPERTINYA TELAH MENJADI PENYAKIT KRONIS BANGSA INI. DENGAN ALASAN MENGHIBUR, MENGHALALKAN PERENDAHAN FISIK DAN KEEMAMPUAN ORANG LAIN SEBAGAI HUMOR. LALU APA GUNANYA PENDIDIKAN MORAL YANG DIBERIKAN? MARI MENJADI GENERASI YANG LEBIH CERDAS MEMILIH BAHAN HUMOR!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar