Ceritakanlah tentang pagi
Yang jadi pembuka elegi
Berkisah tentang kehidupan
Yang terkadang memilukan
Dalam rentetan kata
Berbaris butir airmata
Begitu panjangnya hari
Nanti tak cukup yang diberi
Senyum ini tetaplah hambar
Bila syukur tak jua terlontar
Kadang berlari, juga tertatih
Pernah berseri, pun merintih
Maka hanya dalam sujud
Sejatinya bahagia terwujud
Mestinya meniti tiap langkah
Dari kuncup syukur merekah
Minggu, 08 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar