Minggu, 08 April 2012

Rekah Kuncup Syukur

Ceritakanlah tentang pagi
Yang jadi pembuka elegi

Berkisah tentang kehidupan
Yang terkadang memilukan

Dalam rentetan kata
Berbaris butir airmata

Begitu panjangnya hari
Nanti tak cukup yang diberi

Senyum ini tetaplah hambar
Bila syukur tak jua terlontar

Kadang berlari, juga tertatih
Pernah berseri, pun merintih

Maka hanya dalam sujud
Sejatinya bahagia terwujud

Mestinya meniti tiap langkah
Dari kuncup syukur merekah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...