Jumat, 06 Juli 2012

Sepi

Tuangkan tinta diputih kertas berserak
Biarlah bila adanya hanya lukisan abstrak
Selayak jiwa yang kini memuing terkoyak
Dalam pusaran sepi tak kunjung beranjak

Kawan, ingin memanggilnya dengan senyum
Teman, hendak hati menuai tawa nan ranum
Namun teriakku hanyalah angin terkulum
Tak terdengar, di sela relung saja berdentum

Jengah, terkunci kesendirian tanpa batas
Damai kini tinggal seutas yang merantas
Jiwa pun sekering dahan-dahan meranggas
Diantara dahaga batin tiada pernah tuntas

Mencari riang wajah ditengah lengang
Tak lebih dari muram dirilah yang datang
Segersang hamparan tanah-tanah kerontang
Tak terpuas kehausan dari kebisuan merentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...