Selasa, 03 Juli 2012

Diantara Perca Fana

Bilakah jiwa mencari sebuah nama
Atau sekedar menyecar bulir makna
Dari menggunungnya perca-perca fana
Yang potongannya tak pernah sempurna 


Tak peduli jika fajar mulai terbakar
Berganti waktu atas surya kian lebar
Disilaukan pula pandang hingga nanar
Namun tiada merubah salah jadi benar


Riuh diatas bukit asa tengah melirih
Seperti pemujaan akan genderang perih
Lalu, mengapakah hati begitu mudah letih
Sedang tapak didunia tak sebatas memilih


Tuhan merentangkan kasih teramat luas
Sekalipun pucuk kalbu lebur teremas
Ada arti bagi seduh tangis meski terkuras
Tak hanya peluruh warna tinta pemulas


Duniaku belum hilang ditelan masa
Walau septntas remuk dikulum rasa
Pilu ini tak kan jadi belati Penguasa
Bukan penikam nafas impi tuk binasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...