Disini...
Diruang gelap ini
Mendekam...
Bersama pahit terekam
Merebak...
Pilu terhirup menyesak
Menyesal...
Silam tak dapat disangkal
290616
Rabu, 29 Juni 2016
Selasa, 21 Juni 2016
PUISI
Sejauh itukah aku terbawa kendara rindu
Ataukah aku purapura lugu
Menjadi kalimat malumalu
Yang akhirnya aku tertawa sendiri melihat mukaku tampan, namun matanya berkunang-kunang
Ha...ha..hi..hi...
Puisi
Semata-mata melibatkan tuhan, tapi perantaranya hanya kelabilan
Sebab ternyata pedang fakir tiada mampu menembus langit sembilan
Duriat terpojok, membopong tugutugu prasasti yang selaksa itulah
Rentetan nisan
Sebab kematian begitu tumbuh hilang, tumbuh kembali seketika aku di hadapkan dengan persekutuan ruh
Di mana bangkai puisi ternyata busuk, tanpa kehadirat kasih menabur bunga shimfoni.
Pemalang 2062016
Abimanyu
Senin, 20 Juni 2016
I carry your heart with me
by E. E. Cummings
I carry your heart with me(i carry it inmy heart)i am never without it(anywhere
i go you go,my dear; and whatever is done
by only me is your doing,my darling)
i fear
no fate(for you are my fate,my sweet)i want
no world(for beautiful you are my world,my true)
and it's you are whatever a moon has always meant
and whatever a sun will always sing is you
here is the deepest secret nobody knows
(here is the root of the root and the bud of the bud
and the sky of the sky of a tree called life;which grows
higher than the soul can hope or mind can hide)
and this is the wonder that's keeping the stars apart
i carry your heart(i carry it in my heart)
Jumat, 17 Juni 2016
A Dream Within A Dream
by Edgar Allan Poe
Take this kiss upon the brow!
And, in parting from you now,
Thus much let me avow--
You are not wrong, who deem
That my days have been a dream;
Yet if hope has flown away
In a night, or in a day,
In a vision, or in none,
Is it therefore the less gone?
All that we see or seem
Is but a dream within a dream.
I stand amid the roarAnd, in parting from you now,
Thus much let me avow--
You are not wrong, who deem
That my days have been a dream;
Yet if hope has flown away
In a night, or in a day,
In a vision, or in none,
Is it therefore the less gone?
All that we see or seem
Is but a dream within a dream.
Of a surf-tormented shore,
And I hold within my hand
Grains of the golden sand--
How few! yet how they creep
Through my fingers to the deep,
While I weep--while I weep!
O God! can I not grasp
Them with a tighter clasp?
O God! can I not save
One from the pitiless wave?
Is all that we see or seem
But a dream within a dream?
Kamis, 16 Juni 2016
Renungan Kecil Untuk Hati
“Menganggap
remeh orang lain”. Sepertinya itu sudah membudaya dimasyarakat kita. Memandang
oraang hanya dari penampilan luar, dari apa yang terlihat oleh mata saja.
Tidakkah terpikir oleh kita bahwa sering kali seseorang yang kita anggap
“remeh” itu justru lebih hebat dari kita? Contoh kecil saja, seekor semut yang
kita anggap kecil, atau mungkin “mati dalam satu tindihan ujung jari”, ternyata
mampu mengangkat beban 50 kali berat tubuhnya. Bagaimana dengan kita?
Sanggupkah kita? Jika hewan sekecil itu saja, (atas kuasa Allah) mampu
mengangkat bebb seberat itu diatas tubuhnya. Apalagi sesama manusia? Sebuah
renungan untuk kita. Jangan pernah merasa diri kita lebih hebat dari orang
lain. Jangan pernah merasa bangga dengan apa yang kita miliki. Karena
sesungguhnya tak ada satupun dari itu semua yang benar-benar milik kita.
Segalanya tak lebih dari sesuatu yang dititipkan Allah pada kita. Bahkan nyawa
dan raga kita pun bukan milik kita. Lalu apa yang patut kita banggakan?
Rabu, 15 Juni 2016
RENUNGAN UNTUK PARA IBU
(Copas
Coretan Novita S. Raharja)
A : Anaknya masih kecil sudah pintar sekali. Sudah bisa baca, sudah bisa
ngaji, sudah banyak hafal ayat-ayat pendek dan hadist-hadist. Sekolah paud dimana?
B : Alhamdulillah, anak saya sekolah di sekolah “X”.
A : Oh pantes, itu kan sekolah mahal ya.
B : Iya, lumayan. Tapi sesuai dengan kualitasnya. Disana anak saya sudah diajari baca, hitungan, ngaji, hafalan surat-surat dan hadist-hadist. Pokoknya lengkap wess..
Pertanyaan simple: “Terus si emak ngapain aja ya kalau semuanya dibayarin ke orang? Belajar sholat dari orang lain, ngaji dari orang lain, baca dari orang lain.. Terus emaknya kebagian ngajarin apa dong? Nggak rugi kah?”
Bukannya lebih menyenangkan ketika si emak ditanya,
A : Anaknya masih kecil sudah pintar sekali. Sudah bisa baca, sudah bisa ngaji, sudah banyak hafal ayat-ayat pendek dan hadist-hadist. Sekolah paud dimana?
B : Alhamdulillah, belajar dirumah dulu aja sebisa emaknya.
A : Wah hebat ya emaknya, serba bisa..
B : emaknya sih lebih banyak nggak bisanya daripadaa bisanya, tapi boleh kan kalau ilmu emaknya yang sedikit ini dbagikan ke anak? Uang nggak punya banyak, cuma ilmu yang sedikit ini yang mungkin bisa diwariskan nantinya, sekaligus jadi amalan yg ishaaAllah mengalir ke emaknya juga.
Nanti ketika
anak2 sudah pada besar, sudah bisa membuka lapangan kerja untuk orang banyak,
kita akan trsenyum dan mengenang dalam hati "Nak.. Nak, dulu waktu emak
ngajarin kamu kenal huruf aja susaaaah skali. Alhamdulillah kamu sekarang sudah
jadi orang yang bermanfaat untuk orang lain..
B : Alhamdulillah, anak saya sekolah di sekolah “X”.
A : Oh pantes, itu kan sekolah mahal ya.
B : Iya, lumayan. Tapi sesuai dengan kualitasnya. Disana anak saya sudah diajari baca, hitungan, ngaji, hafalan surat-surat dan hadist-hadist. Pokoknya lengkap wess..
Pertanyaan simple: “Terus si emak ngapain aja ya kalau semuanya dibayarin ke orang? Belajar sholat dari orang lain, ngaji dari orang lain, baca dari orang lain.. Terus emaknya kebagian ngajarin apa dong? Nggak rugi kah?”
Bukannya lebih menyenangkan ketika si emak ditanya,
A : Anaknya masih kecil sudah pintar sekali. Sudah bisa baca, sudah bisa ngaji, sudah banyak hafal ayat-ayat pendek dan hadist-hadist. Sekolah paud dimana?
B : Alhamdulillah, belajar dirumah dulu aja sebisa emaknya.
A : Wah hebat ya emaknya, serba bisa..
B : emaknya sih lebih banyak nggak bisanya daripadaa bisanya, tapi boleh kan kalau ilmu emaknya yang sedikit ini dbagikan ke anak? Uang nggak punya banyak, cuma ilmu yang sedikit ini yang mungkin bisa diwariskan nantinya, sekaligus jadi amalan yg ishaaAllah mengalir ke emaknya juga.
DELAPAN LANGKAH MENUJU IMPIAN
Oleh Pakde Azir
Ada pepatah yang mengatakan “kegagalah adalah awal dari kesuksesan”, tetapi perlu kita ingat bahwa bukan berarti kesuksesan harus dimulai dari kegagalan. Bisa jadi kesuksesan dan impian yang Anda raih adalah hasil dari perenungan, pemikiran yang mendalam, hingga Anda beraksi. Berikut beberapa tips dalam meraih cita–cita dan impian Anda :
1. Kenali kemampuan dan cita–cita Anda
Ini adalah langkah paling awal dari pencapaian cita–cita. Anda harus mengetahui sampai di mana kemampuan Anda dalam mewujudkan sebuah impian, selain itu cita–cita dan impian Anda juga harus terukur sesuai kemampuan Anda.
Impian itu ada dua macam. Kalau masuk akal — dalam pengertian terukur untuk diraih — namanya cita-cita. Kalau tidak, hanya angan-angan. Maka bercita-citalah, jangan berangan-angan.
2. Fokus pada tujuan
Mungkin Anda sering mendengat perkataan “untuk menjadi seorang ahli Anda harus fokus pada satu bidang”. Fokus sangat penting diterapkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika seseorang mengejar dua ekor ayam di saat yang bersamaan, maka kemungkinan terbesar adalah ia tidak akan mendapatkan keduanya atau pun salah satu di antaranya. Maka jangan mengejar dua ekor ayam sekaligus.
3. Terus mengasah bakat
Langkah berikut adalah mengasah apa yang telah Anda kuasai/pelajari, dan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik. Orang terbaik tidak selalu sukses, tapi orang terbaik lebih dekat dengan kesuksesan yang diimpikan.
4. Berani mencoba sesuatu yang baru
Hanya sedikit dari kita yang tidak jatuh bangun untuk mewujudkan impian, jadi jangan takut mencoba hal–hal baru yang bisa mendukung pencapaian tujuan / impian kita. Anda jangan melihat seberapa banyak Anda gagal, tetapi lihat seberapa banyak Anda mampu bangkit dari kegagalan tersebut.
5. Tekunlah berlatih
Mungkin kita bukan termasuk orang yang “pintar” namun bila kita memiliki semangat untuk belajar dan berlatih — mengasah tanpa henti kemampuan kita — bisa jadi kita akan lebih baik dari mereka yang “pintar”. Jangan berhenti untuk belajar. Pesan Nabi Muhammad SAW : Tuntutlah ilmu (belajar) mulai dari mahdi (buaian) sampai ke lahdi (liang kubur).
6. Belajar dan bertemanlah dengan orang sukses
Ada sebuah kata bijak “pengalaman adalah guru yang terbaik”. Orang yang sukses tentu telah melalui banyak hal termasuk trial dan error dalam mewujudkan impian mereka. Belajarlah dan berfikir seperti mereka. Mungkin hasil yang kita perolah tidak akan sama dengan mereka, tetapi ini langkah penting agar Anda bisa menemukan cara yang lebih aman dalam mewujudkan impian. Pilihlah teman yang tepat karena pertemanan seperti penyakit menular : berteman dengan ulama bisa membuat Anda menjadi alim, sebaliknya berteman dengan maling akan membuat Anda menjadi maling pula.
7. Berdoa, Tawakal dan minta doa dari orang–orang yang kita cintai
Tidak bisa dipungkiri bahwa apa pun yang kita miliki, apa yang kita raih, baik saat ini maupun di masa yang akan datang tidak lepas dari campur tangan Yang Maha Kuasa. Jadi mendekatlah kepada-Nya dan minta dukungan dari orang–orang yang Anda cintai. Usaha dan usalli.
8. Jangan lupa bersedekah
Mungkin Anda merasa belum cukup secara finansial untuk bersedekah, tapi coba Anda renungkan … adakah orang yang lebih menderita daripada posisi Anda saat ini, bila Anda masih menemukan mereka — mereka yang berada di bawah Anda maka bersedekahlah — Anda tidak akan jatuh miskin karena bersedekah, justru sebaliknya.
Semoga kedelapan langkah ini bisa memberi manfaat bagi kita semua yang saat ini sedang berjuang untuk mewujudkan impian.

Langganan:
Postingan (Atom)
Senandung Rindu untuk Ibu
Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...
-
Senja yang terbakar oleh uap panas matahari mematikan daun daun mungilku burungpun enggan singgah di dahannya yang batu pucat maya bayan...
-
Oh Cinta... Aku dengar keluh kesahmu dalam wahana yang begitu sempit Duniamu tersangkut pada khayangan dilema Ingin menari, tapi kata hat...
-
Oleh Pakde Azir Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau cukup dengan nama pena-nya Raja Ali Haji (lahir di Selangor, 1808 — meninggal di ...