Rabu, 22 September 2010

UNTUK BAHAGIAMU

Terbangun ditengah lelap yang baru sebentar
Tercekat oleh ruas rindu semakin sesak menjalar
Mendapati tak lagi untukku teduhmu melingkar
Karena aku bukanlah tiang kokoh bagimu bersandar
Semburat malam bersaksi semua hanya kelakar
Ketika menjatuhkan diri dalam sekam lalu terbakar
Berharap kan tiada sisa kecuali debu bertebar
Namun sebentuk cinta terlanjur dalam mengakar
Menjadi sekeras intan, tak serapuh tembikar
Berkali sudah terpelanting, ke segala arah terlempar
Tak jua hancur, masih utuh dan semakin bersinar
Bertahan dari segala tempa mencoba tetap tegar
Itulah kasih yang lahir untukmu tanpa tawar-menawar
Itulah cinta yang tercipta tanpa perlu ada satu ikrar
Tak ingin mengikatmu saat kulihat senyummu mekar
Tak mesti bersanding jika tanpaku harimu berpendar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senandung Rindu untuk Ibu

Ibu.. Ribuan hari berlalu Tanpa hadirmu Namun rindu Masih menderu Penuhi ruang kalbu Dan netraku Masih pantulkan kelabu Sekalipun langit itu...